Doa tak Harus Jelas dan Rinci

[Doa tak harus jelas dan rinci]
Ketika berlama-lama dalam berdoa, apa yang sebenarnya kira untai dalam doa-doa kita? Kita menunjukkan ketakberdayaan sebagai hamba, atau justru hanya menyetorkan daftar hajat-hajat hidup yang belum Allah berikan?
Seolah-olah, "Ya Allah hamba belum Kau beri ini, hamba mau itu, hamba ingin kesana, ingin begini, ingin begitu, kapan Ya Allah?"
Seolah-olah nikmat Allah hanyalah terletak pada doa-doa kita yang terkabulkan.

Allah Maha Rahman, Allah Maha Rahiim. Memang, Dia Maha Mengabulkan doa. Doa apa saja. Maka memang ada anjuran untuk memperbanyak doa. Sebab justru sombonglah orang-orang yang tak mau berdoa pada-Nya. Mulialah orang-orang yang banyak meminta hanya kepada sisi-Nya. Tapi tahukah bahwa doa-doa yang paling romantis dan bersahaja justru tak sejelas dan serinci apa yang diminta?

Tahu bagaimana doa Yunus saat ditelan ikan, dicekik kelaparan, berpuluh hari dalam kegelapan?
"Laa ilaaha illa Anta, subhanaKa inni kuntu minadzdzalimiin. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang yg berbuat aniaya"(QS.Al-anbiya':87)
Adakah doa Yunus yang sangat jelas dan rinci? Tak ada pinta untuk mengeluarkan dari perut ikan, apalagi desakan agar disegerakan. Tak ada rajuk-rajuk, iba-iba, dikte-dikte, atau bahkan pertanyaan pongah "Ya Allah kenapa kau timpakan ujian ini kepadaku?"
.
Jika belum tenang, mari mundur ke jaman Musa. Lihat bagaimana Musa berdoa ketika dia kepayahan melarikan diri dari berita bahwa Fir'aun akan membunuhnya. Dia berteduh di bawah pohon. Tulangnya linu, lambungnya tercekik lapar. Apakah Musa meminta agar Allah memberinya rizqi berupa makanan, mendatangkan makhluk-Nya sebagai pertolongan, atau bahkan meminta Fir'aun untuk dimatikan?
Tidak.
Musa berdoa dgn penuh tata krama "Duhai Pencipta, Pemelihara, Pemberi rizqi, Pengatur urusan, dan Penguasaku; sesungguhnya aku terhadap apa yang Kau turunkan diantara kebaikan, amatlah memerlukan"

Lihatlah betapa di tengah desakan hajat, kesulitan yg menghimpit, ketakutan yg mencekam, para nabi mengajarkan adab berdoa yang amat santun. Bukan soal boleh atau tidak, patut atau tidak. Sebab kita dianjurkan meminta segala perkara baik kecil maupun besar, hanya kepada-Nya.

Komentar

Postingan Populer