Aku Ingin Menjadi Istrimu yang Sederhana

Aku ingin menjadi istrimu yang sederhana...
Aku tak minta rumah yang besar dengan perabot yang mewah di dalamnya. Cukup yang bisa jadi tempat kita pulang dan berbagi cerita. Tempat ternyaman untuk memulangkan lelah, menguraikan masalah ataupun membicarakan mimpi-mimpi pernikahan kita.
Tak apa kecil, nanti kita luaskan dengan ibadah-ibadah jamaah, kita hiasi dan mewahkan dengan hafalan dan tilawah.
Lagipula Mas, rumah yang besar nanti capek bersihinnya. Kalau ambil asisten rumah tangga, bukan sayang uangnya, tapi sayang sumber pahala aku malah dikerjain orang lain.
Hehe

Mas, aku ga minta dibelikan baju sering-sering. Ga hobi masukin pilihan ke keranjang Shopee. Yang masih bagus dan layak, InsyaAllah akan kupakai dengan senang hati. Lagipula aku kan bisa jahit baju sendiri. Lebih murah, lebih sesuai dengan keinginan dan pas ukuran badanku. Bisa couple-an lagi sama kamu.
Sepatu sama tas yang mahal-mahal juga ga perlu Mas. Aku gabisa pakai heels, wedges, dan sejenisnya. Sendalku dari SMA kemana-mana ya cuma sendal gunung, jodohnya kakiku sepanjang masa. Ya paling kalo kondangan pake yang feminim dikit. Itu juga merk B*ta udah paling nyaman, awet pula.
Tas, yang penting matching sama baju aja, satu dua cukup. Kondangan juga jarang-jarang, pake itu-itu aja ga bakal ada yang kenal.

Oiya Mas, tenang aja, skincare aku ga mahal-mahal kok. Pencuci muka cuma 14 ribuan, tonernya 5 ribuan udah enak banget, aloe vera yang kupakai pelembab awet banget 3 bulan belum abis-abis, sama paling bedakan M*rcks tipis-tipis.
Kalau kamu mau beliin lipstick ya boleh, sesuai warna yang kamu suka aja. Pakainya juga kalau kamu yang minta.

Kalau masker atau lulur, aku sukanya pakai bahan-bahan alami. Kopi, madu, tepung beras, putih telur, kunyit. Gampang, tinggal ambil di dapur. Hehehe
Tapi, kalau sesekali kamu ajak ke salon aku juga ga nolak Mas. Cuma, aku ga mau minta.

Mas, aku ingin menjadi istri yang sederhana...
Kalau istri temen-temenmu minta dibelikan perhiasan, maaf ya Mas, aku ga begitu suka. Cincin pernikahan di jari manis saja cukup, sudah sangat menghiasi aku. Sudah selalu mengingatkanku padamu.
Lagipula, bukankah jadi istri shalihah, taat kepada Allah dan berbhakti kepadamu adalah sebaik-baik perhiasan dunia?
Aku mau jadi yang itu saja.
Boleh ya? :)

Tapi Mas...
Bukan berarti dengan menjadi istri yang sederhana aku ga ingin Mas jadi orang kaya.
Bukan.
Kita harus jadi orang kaya. Agar bisa bantu fakir miskin, anak yatim, dan dhuafa. Uang kamu jangan habis di aku. Jangan. Kita bagi-bagi. Biar jadi amal shalih keluarga kita. Biar harta kita jadi tunggangan surga kita.
Ya Mas?
Aku ingin jadi istrimu yang sederhana.
Yang selalu merasa cukup atas nafkah yang kamu bawa.
Yang lebih banyak bersyukur daripada meminta.
Yang lebih banyak sedekah daripada belanja.
Yang selalu terlihat cantik meski ga pake make up dan perhiasan apa-apa.

Semoga kamu ga menyesal memilih aku yang justru lebih ingin menjadi istri yang sederhana. Karna aku ingin memaknai ketaatanku padamu dengan kesederhanaan hidupku. Dengan kelembutan dan keteduhan parasku. Dengan kesantunan dan kesabaran hatiku.

Satu lagi Mas, kita sama-sama tak tahu kapan hati itu berubah. Jika kelak aku mulai lupa dengan kata-kataku hari ini, tolong ingatkan, bahwa aku adalah...

Istrimu yang Sederhana.
:)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer