Yang Sulit Ditemukan, Sudah Mulai Diperjuangkan

Was-was itu datangnya dari setan, sedang rasa tenang itu datangnya dari Allah.
Dan apa-apa yang membuat hatimu tentram, ambillah sebagai keputusan.
Semoga ada restu langit disana.

Pernahkah kamu berniat membeli sepatu, baju, tas, atau barang2 yg lain, dimana sudah seharian kamu menjajahi toko-toko, tapi tak kunjung menemukan yang pas sesuai hatimu? Yang kamu rasa cocok dengan seleramu?
Hingga akhirnya kamu pulang dengan tangan hampa. Uang hasil tabunganmu tak jadi untuk beli apa-apa?
.
Begitulah sederhananya konsep kecocokan. Yang tahu hanya hati kita. Tak peduli berapa banyak sepatu yang sudah kita lihat bahkan kita coba. Tak peduli berapa banyak baju dengan berbagai model dan warnanya. Tak peduli seberapa indah ketika orang lain memakainya. Kalau bagi kita tidak cocok, pasti kita butuh waktu yang lama untuk mempertimbangkannya.
.
Dan demikian pula konsep kecocokan antar dua manusia. Tak peduli berapa juta laki-laki atau perempuan yang kau temui di luar sana. Tak peduli berapa ribu teman yang kau kenal sejak SMA. Tak peduli berapa banyak yang tampan, yang cantik, dan hebat prestasinya. Untuk menemukan satu saja yang cocok, bukankah itu sulit?
.
Barangkali sering kita menemukan. Yang tampan ternyata tak bersanding dengan yang cantik dan menawan. Yang hafidz rupanya tak menyunting yang hafidzah. Yang terkenal justru menggandeng yang seolah tak pernah dikenal. Ya seperti itulah kecocokan. Mata orang lain tak sanggup menilai, sebab indikator cocok itu hanya dimiliki masing-masing orang. Berbeda antar satu dengan yang lain.
.
Menemukan yang cocok itu sulit.
_____________
Barangkali sekarang saatnya. Setelah seperlima dasawarsa aku jatuh bangun melupakan, mengalihkan, menghapus, mengubur, atau menarik kembali, mempertimbangkan lagi. Barangkali hari inilah saatnya.

Ahad, 2 September 2018

Panjangnya istikharah telah berujung pada muaranya. Segala bentuk keraguan telah bertemu pada keyakinannya. Yang memenuhi ruang di dada telah dihamburkan kepada yang boleh mendengarkannya.
Selamat mengikhtiarkan yang pantas untuk diikhtiarkan. Sebab ikhtiar tak pernah ditakdirkan untuk bertemu dengan kata "sia-sia".

Komentar

Postingan Populer