Biar Baca Quran Seenteng Buka Instagram


Alhamdulillah ‘Ala kulli hal, Allah masih mempertemukan kita dengan Sang Bulan Agung bulan suci Ramadhan. Suatu hal yang patut kita syukuri sebab tak sedikit orang yang telah habis waktunya dan pergi mendahului kita. Ataupun saudara-saudara kita yang sedang Allah cabut nikmat sehatnya sehingga tidak bisa merasakan nikmat menahan lapar dan ibadah maksimal di bulan yang penuh ampunan ini.

Nah, kalau bicara tentang Ramadhan, pasti lekat banget dengan target khatam Quran. Ada yang matok target khatam 1 kali selama bulan Ramadhan, ada yang 2, 3, bahkan 5 kali. Kamu termasuk yang mana? Ada baiknya memang kita memasang target “Gas Poooll” di bulan ini. Karena selain setan sedang dibelenggu, kondisi lingkungan yang baik juga menyebabkan kita menjadi mudah untuk beribadah. Tak terkecuali membaca Al-Quran.

Di hari kedua Ramadhan ini, bagaimana pencapaian target harian 1439H? Apakah sudah terpenuhi semua yang diharapkan? Taget sholat jamaahnya, sholat rowatibnya, dhuha, dan tahajjudnya, dan especially target tilawahnya? Satu minggu pertama itu biasanya sangat mempengaruhi keberhasilan targetan Ramadhan kita. Kalau baru diawal-awal sudah nggak kekejar, biasanya di akhir semakin tertinggal. Kenapa? Karna fokus kita nanti sudah terpecah ke banyak sekali pernik menjelang lebaran. Baju barulah, bikin-bikin kue, bersih-bersih rumah, hunting parcel. Bener atau betul?  Belum lagi bagi perantau, perjalanan mudik itu cukup menguras energi termasuk energi untuk bisa tilawah sesuai target. Jadi, upayakan kesan pertama Ramadhan harus menggoda nih.

Memang, setan itu sedang dibelenggu oleh Allah sehingga kita lebih mudah untuk bergerak dalam kebaikan dan ibadah dibanding bulan-bulan lainnya. Namun sadarkah kita bahwa ternyata setan sekarang sudah berubah wujud. Mereka juga mengikuti perkembangan teknologi sama seperti manusia. Mereka berusaha menggoda dalam wujud media sosial. Hmmmm…

Saya pribadi merasakan betul, puasa hari pertama kemarin ibadah saya sangat kurang maksimal karena keberadaan instagram. Walaupun saya memang tidak membuka akun-akun penjual makanan, baju, atau bahkan akun porno (Naudzubillah…), tapi buka instastory orang, buka akun-akun islami, dan bahkan stalking teman lama, itu ternyata sangat-sangat menguras waktu. Ya memang sih puasanya jadi nggak kerasa, tapi teralau lama bercengkrama dengan instagram  justru menghilangkan kesempatan kita untuk bisa bercengkrama penuh dengan Al-Quran.

Dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, *apasih Nuurr... Berikut ini sedikit tips agar kita bisa baca Qur’an seenteng buka instagram, of course versi saya yaa…

1. Optimalkan Waktu Setelah Subuh
Waktu setelah subuh harusnya bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk bisa baca Qur’an sebanyak-banyaknya. Karena kita baru saja makan sahur, energi masih full, dan aktivitas di luar rumah tentu belum dimulai. Bukan habis subuh malah tidur! Apakah 11 bulan yang lalu tidak membuatmu puas untuk bisa tidur setelah subuh? Ini bulan Ramadhan loh, sayang banget kalau cuma kita pake buat tidur yah. Kan katanya tidurnya orang yang puasa itu ibadah? Yaa masa rela cuma dapet pahala dari tidur. Udah gitu tidurnya habis makan pula. Kelar puasa, perut buncit yang ada. Jangan, nanti gemuk, susah nuruninnya, biar orang lain aja. Hehe

Setelah subuh ini kalau bisa kita sudah kantongi seperempat atau lebih target harian tilawah kita. Kalau targetnya sehari baca satu juz, ya minimal bacalah tiga lembar. Kalau target sehari baca dua juz, minimal baca lima lembar. Kalau target sehari baca empat juz, ya berarti baca minimal satu juz. Nah upayakan, setelah subuh itu jangan pegang HP sama sekali sampai seperempat target kita terpenuhi. Jauhin aja HPnya. Bisa dititip di kamar temen, atau dimatiin. Yang lebih bagus lagi itu sholat subuh di masjid sekalian bawa Al-Quran HPnya ditinggal. Lanjut baca Quran di masjid kan, baru pulang dan buka HP.

2. Siapkan Al-Quran yang Disuka
Tips yang kedua ini harusnya masuk di persiapan menyambut Ramadhan sih. Tapi tak apa, masih bisa kita lakukan kok mumpung masih awal-awal. Nah salah satu hal yang kemudian bisa meningkatkan mood kita untuk mudah berlama-lama denga Al-Quran adalah mushaf yang bagus. Alhamdulillah saat ini kita sangat mudah mendapatkan Al-Quran dengan berbagai model sampul, warna kertas, bahkan tatanan bacaan seperti Al-Quran perkata dll. Tidak ada salahnya, khusus Ramadhan ini kita beli Al-Quran baru seperti yang kita suka. Kalaupun tak beli dan masih nyaman dengan Al-Quran yang lama tentu jauh lebih baik. Yang terpenting adalah jangan sampai kita malas baca Qur’an karna mushaf kita sudah buluk, sudah sobek-sobek sampulnya, bahkan ada yang hilang halamannya. Sunggu terlalu ya… Terlebih Al-Quran adalah pedoman hidup kita. Beli baju aja bisa tiap bulan sekali, masa Al-Quran masih itu-itu aja sejak kita lulus TPA?
Kalau Al-Qurannya bagus, bentuk dan warnanya kita suka, pasti lebih tertarik untuk membacanya dan berlama-lama berinteraksi dengannya.

3. Tiupkan Ruh pada Al-Quran
Haaah? Meniupkan ruh pada Al-Quran? Mana bisa?
Iya, meniupkan ruh pada Al-Quran. Tahukah kamu bahwa Al-Quran di yaumil Qiyamah nanti bisa memberikan syafaat bagi para pembacanya? Al-Quran pada hari itu seolah hidup dan bersaksi kepada Allah bahwa fulan bin fulan telah membaca dan mentadaburi saya selama hidupnya. Lalu Allah beratkan timbangan amal kita sebab kesaksian Al-Quran tersebut.

Nah, mulai sekarang kita anggap saja Al-Quran ini memang hidup menemani kita. Sebagaimana mempelakukan sesuatu yang hidup, maka tempatkan Al-Quran di tempat yang baik, terjaga kebersihannya. Bayangkan Al-Quran itu adalah sahabat kecil yang nanti akan menolong kita. Bayangkan disaat timbangan amal kita lebih banyak dosanya dan kita udah mau fix masuk neraka, Al-Quran datang membantu kita untuk bisa masuk ke dalam surga. Bila sudah meniupkan ruh ke dalam Al-Quran, pasti kita akan lebih mudah dan senang berlama-lama dengan Al-Quran.

Sedikit tips kalau kita ngantuk pas baca Al-Quran adalah, cobalah membaca sambil tersenyum. Anggap setiap lembar Al-Quran adalah wajah orang-orang yang kita sayang. Lembar pertama ibu kita, lembar kedua ayah kita, selanjutnya adik kita, kakak kita, dan seterusnya. Baca saja sambil senyum. Kalau tak hilang ngantuknya ulangi wudhunya. Kalau masih tetap saja ngantuk bacanya, saya kadang membayangkan saya sedang membaca  di depan Rasulullah SAW, atau bahkan membayangkan membaca di hadapan Allah SWT. Hehe

4. Ganti Lagu
Baca Quran kok sambil denger lagu? Bukan begitu cintakuu… Lagu yang dimaksud disini adalah nada atau lagam dalam membaca Al-Quran. Boleh banget loh kita menirukan nada bacaan beberapa orang terkenal misalnya Imam besar Sudais, Muhammad Thaha, Fatih Seferagic, atau kalau sukanya produk lokal ada Muzammil, Salim Bahanan, atau Wirda Mansur. Atau kalau saya yang ga bisa niruin semuanya itu, yang penting saya ganti-ganti nada aja, selembar kadang pake nada rendah, pake tempo cepat, trus selembar lagi pake nada tinggi, kadang nyoba-nyoba bercengkok walaupun pasti fals dan cempreng. Menurut saya nggak masalah kok. Tips keempat ini akan bikin kita ngga kerasa baca Quran, eh ternyata udah banyak. Tapi mau pake nada atau lagu mana aja yang penting makhorijul huruf dan tajwidnya harus betul ya. Salah ucap kan bisa berbeda arti.

5. Baca Artinya
Tips berikutnya adalah membaca arti atau terjemahannya. Al-Quran itu indah banget dan mencakup semua aturan plus solusi permasalahan yang berkaitan dengan hidup kita mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Terlebih banyak sekali kisah-kisah para nabi dan rasul di dalamnya. Membaca arti Al-Quran akan meningkatkan keimanan sekaligus ilmu pengetahuan. Meningkatkan sifat tawadhu’ dan semakin mengesakan Allah. Belum lagi banyak quotes-quotes dari Allah di dalamnya, lumayan bisa buat caption atau instastory kaaan? Hehe… tapi tetap jaga niat agar lurus yaa…

6. Gunakan Jam Ke-25
Semua manusia di dunia ini diberi waktu yang sama rata oleh Allah yaitu 24 jam sehari. Ada yang mungkin aktivitas sehari-harinya biasa aja, ada yang padat banget, sibuk banget. Ada yang mungkin sejak bangun tidur sudah harus kerja, habis subuh sudah harus pergi, malamnya begadang ngerjain deadline. Hal-hal ini yang biasanya dijadikan dalih untuk melakukan pembelaan diri ketika target tilawahnya tidak terpenuhi.
“Aku kan sibuk, dari pagi sampai buka puasa banyak banget kegiatannya, maklum lah kalau aku cuma bisa baca Quran satu lembar sehari. Itu aja udah untung daripada ga baca sama sekali?” Eits bukan begitu seorang muslim itu. Banyak loh yang aktivitasnya lebih sibuk dibanding kita tapi target tilawahnya tetap bisa terpenuhi dalam sehari. Kuncinya adalah menggunakan jam ke-25. Jam ke-25 itu adalah waktu-waktu sempit yang bisa kita optimalkan untuk membaca Al-Quran. Misalnya dalam perjalanan kalau naik kendaraan umum (angkot, kereta, atau bis). Inget ya, kalau naik kendaraan umum atau naik kendaraan yang bukan kita pengemudinya. Jangan pernah memaksakan baca Quran kalau sedang mengendarai motor atau mobil. Tau sendiri akibtanya. Misalnya juga ketika kita menunggu sesuatu, menunggu dosen, nunggu antrian, nunggu bus, apalagi nunggu jodoh. Sangat dianjurkan untuk mengisi kegiatan menunggu kita dengan membaca AL-Quran. Jangan stalking mantan atau gebetan!

7. Kendalikan Handphone-mu
Tips pamungkas adalah of course mengendalikan HP kita. Jangan sampai kita menjadi manusia yang gadgetsentris ya. Manusia sekarang itu memang terkenal sangat rendah hati dan pemalu. Dimana-mana menunduk, bahkan lagi jalan juga menunduk, eh ternyata main HP. Hidup kita jangan kita pusatkan pada HP. Kendalikan HPmu bukan kamu yang dikendalikan HP. Semua ada waktu dan porsinya. Sediakanlah minimal 10 menit sebelum dan sesudah adzan/ketika masuk waktu sholat, untuk tidak memegang HP, misalnya. Atau mungkin selama bulan Ramadhan kita uninstall semua media sosial yang kita punya, sisakan Whats app atau line saja. Bisa juga kita buat jadwal khusus kapan saja boleh buka HP, titipkan ke teman, dan lain sebagainya.

Pernah ingat cerita Umar bin Khattab yang menyedekahkan seluruh ladangnya karna telah menjadikannya lalai?
Suatu hari Umar bin Khattab sedang merawat kebun kurmanya. Tiba-tiba terdengar suara Bilal yang menyeru sholat dhuhur. Karna sedang nanggung ibaratnya, Umar tidak segera pergi ke masjid untuk sholat. Padahal cuma sebentar banget, dan Umar ga sampe ketinggalan sholat dhuhur. Umar Cuma telat ikut takbiratul ihram dan masih dapet rukuk di rakaat pertama. Usai sholat Umar menyesal sejadi-jadinya dan menyedekahkan seluruh kebun kurmanya. Kata Umar kepada kebunnya, “Sebab merawatmu aku menjadi lalai dan menggadaikan sholat jamaahku.”
Kalau kita? Berani nggak menyedehakan HP kita karena bikin kita lalai sholat dan baca Quran?
So, kendalikan HP-mu, bukan HP yang mengendalikan kamu.
 

Cukup sekian tips yang panjang lebar ini. Intinya mah sedikit, tapi ngata-ngatainnya yang banyak. Semoga kita bisa mencapai semua target-target Ramadhan tahun ini yaa. Tips-tipsnya juga bisa diterapkan setelah Ramadhan selesai loh. Emang iya? Kalau nggak percaya coba aja. Hehe…

Sekian, semoga bermanfaat... :)

Komentar

  1. Mantap dan masyaa Allah... Smoga Ramadhan kita diberikan keberkahan oleh Allah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer